SMAN 1 Karawang. Foto : Karawangchannel.com/Gelar Maulana Media. |
KARAWANG, Karawangchannel.com - SMAN 1 Karawang berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menghadapi pendidikan inklusif dan penanganan siswa berkebutuhan khusus.
Hal ini diungkapkan oleh Nur Suryanah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dalam wawancara dengan reporter Karawangchannel.com.
“Sekolah kini harus inklusif; kita tidak bisa menolak siswa berkebutuhan khusus, baik yang mengalami disabilitas fisik maupun keterbatasan intelektual,” jelas Nur pada Kamis, (24/10/2024).
Dengan adanya jalur penerimaan khusus untuk siswa berkebutuhan ini, SMAN 1 Karawang diharuskan menyesuaikan diri untuk memberikan layanan yang baik.
Nur menambahkan bahwa sekolah telah melaksanakan berbagai program, termasuk In House Training (IHT) dan kerjasama dengan lembaga pendidikan luar biasa (SLB).
"Kami mendorong guru untuk terus mengupgrade pengetahuan mereka tentang pendidikan inklusif melalui berbagai bimtek,” terangnya.
Pentingnya memahami kebutuhan setiap siswa ditekankan oleh Nur, yang mengatakan, “Ada istilah guru pemimpin khusus. Setiap guru wajib mengenal siswa mereka dan menyesuaikan metode pembelajaran berdasarkan kemampuan masing-masing.” ujarnya.
"Guru tidak boleh memaksakan metode yang tidak cocok. Seperti analogi ikan, jangan paksa ikan hidup di darat. Kita harus memberi mereka lingkungan yang sesuai,” tambahnya.
Nur juga menekankan pentingnya penerimaan terhadap keragaman di kelas. Sebab, langkah-langkah ini, merupakan salah satu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil dan inklusif bagi semua siswa.
"Kita harus menciptakan suasana di mana setiap anak merasa memiliki hak yang sama. Pendidikan inklusif bukan hanya kewajiban, tetapi juga kesempatan untuk menghargai kebhinekaan,” tutupnya. (Glr/Red)