KARAWANG, Karawangchannel.com – Menghadapi tantangan dunia industri berbasis teknologi modern, SMKS Bina Karya (BK) 1 Karawang terus berinovasi untuk melahirkan lulusan yang siap bersaing, khususnya sebagai programmer di era industri 4.0.
Perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) mendorong dunia pendidikan untuk beradaptasi. Tak terkecuali SMKS BK 1, yang kini memperkuat kurikulumnya dengan berbagai program otomasi mutakhir.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKS BK 1 Karawang, Idris Apandi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memasukkan program-program unggulan seperti Programming Logic Controller (PLC) dan Human Machine Interface (HMI) ke dalam kurikulum.
“Untuk dunia otomasi, kita sudah mengajarkan dua program utama, yaitu PLC sebagai sistem kendali mesin, dan HMI yang menghubungkan manusia dengan mesin,” ujar Idris pada Kamis (5/12/2024).
Ia menambahkan, jurusan seperti Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Teknik Mesin (TM) telah diperkenalkan dengan program ini, sementara jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) mempelajarinya lebih mendalam, mulai dari desain hingga implementasi sistem.
Untuk mendukung pembelajaran, sekolah juga menginvestasikan alat-alat modern, seperti mesin berbasis Computer Numeric Controller (CNC), Panasonic 1400 Robot Welding, serta peningkatan kualitas internet, software, dan hardware guna mendukung pengembangan IoT.
“Selain teori dan praktik di sekolah, kami sering mengajak siswa melihat langsung proses kerja di industri. Contohnya, di PT ADW, mereka belajar cara maintenance dan cleaning mesin robotik yang terendam air,” jelasnya.
Berbeda dari lulusan sekolah kejuruan pada umumnya, SMKS BK 1 mempersiapkan siswanya untuk tidak hanya menjadi operator, tetapi juga programmer dan ahli maintenance.
“Di pabrik, operator robot kini banyak menggantikan manusia. Namun, lima mesin robot bisa dikendalikan hanya oleh satu programmer. Oleh karena itu, kami fokus mempersiapkan siswa menjadi programmer andal yang juga menguasai maintenance, termasuk mekanik, elektrik, dan sistem otomasi,” kata Idris.
Selain itu, Idris juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas tenaga pendidik. Sebab menurutnya, bidang elektrikal membutuhkan keahlian lebih karena sifatnya yang lebih kompleks dibanding mekanikal.
“Komponen elektrikal itu kerusakannya tidak terlihat, jadi perlu analisis mendalam. Guru harus paham hukum OHM, tegangan, arus, dan tahanan sebagai dasar. Kalau SDM guru meningkat, otomatis kualitas siswa juga meningkat,” tegasnya.
Dengan dua komitmen utama, peningkatan SDM guru dan investasi alat, SMKS BK 1 berharap mampu memotivasi siswa untuk menghadapi tantangan teknologi yang semakin nyata.
“Jika siswa tidak mau berkembang, mereka bisa tergeser oleh mesin robotik dan kecerdasan buatan. Tapi kami yakin, dengan pembekalan yang tepat, lulusan kami akan menjadi SDM unggul yang dibutuhkan industri modern,” tandasnya. (Glr/Red)